Minggu, 09 Januari 2011

Modalitas Fisioterapi

Seseorang yang ingin menjadi ahli fisioterapi atau fisioterapis pastinya terlebih dulu mempelajari seluk beluk ilmu pegangan didalam dunia tersebut, bisa melalui pendidikan formal di Universitas dan sekolah yang telah terakreditasi maupun memenuhi standar lainnya yang diakui oleh peraturan di masing-masing negara atau belajar secara otodidak dan independen tetapi masih dalam lingkup ilmu fisioterapi mencakup dasar ilmu teori, kemampuan dan praktek yang berlaku.

Dalam fisioterapi diajarkan cara mendiagnosis ketidakseimbangan otot. Ketidakseimbangan otot biasanya terjadi ketika sebagian dari otot-otot yang mengelilingi sendi itu kendur sementara yang lain mengencang. Akibatnya, otot-otot tertentu perlu diperkuat dan yang lain perlu merenggang. Setiap program fisioterapi yang baik akan terdiri dari beberapa jenis olahraga. Beberapa latihan akan dilakukan di klinik dan beberapa akan diresepkan untuk pasien sebagai bagian dari program latihan di rumah. Perbedaan yang unik antara lain fisioterapi dan praktisi yang mengobati rasa sakit adalah bahwa fisioterapis akan mengajarkan bagaimana untuk menjadi mandiri dengan perawatan sendiri. Biasanya ini terdiri dari sebuah rencana latihan yang memungkinkan untuk mengontrol tingkat rasa sakit dan memperkuat bagian tubuh tertentu sehingga rasa sakit mulai berkurang.

Dalam ilmu fisioterapi juga terdapat ilmu yang menggunakan khasiat tenaga alam untuk mengobati penyakit atau gangguan kesehatan. Khasiat tenaga alam yang dikenal tersebut adalah seperti air (hydroterapi), panas (thermoterapi), dingin (cryoterapi), listrik (electroterapi), sinar (actinoterapi), suara (ultrasonicterapi) dan beberapa gerakan olah tubuh yang pastinya harus diketahui para ahli fisioterapi sebagai dasar penyembuhan kepada pasiennya tergantung gangguan atau penyakit yang diderita.

Selain modal ilmu dan latihan yang disebutkan tadi, seorang fisioterapis pastinya perlu dan dianjurkan memiliki bermacam-macam modalitas untuk membantu merawat pasien. Beberapa modalitas tersebut termasuk alat-alat atau equipment yang harus dimiliki oleh para fisioterapis untuk membantu pekerjaannya tersebut.

1. Cold Pack
Cold pack adalah gel beku yang digunakan fisioterapi untuk merawat daerah yang mengalami nyeri dan peradangan. Dibalutkan pada sebuah handuk basah kemudian diletakkan langsung pada daerah yang membutuhkan perawatan. Efek dingin yang dihasilkan kemudian disalurkan ke kulit, otot dan jaringan tubuh pasien menyebabkan vasokonstriksi / penyempitan pembuluh darah vena pada area yang dibalut alat tersebut sehingga dapat menurunkan peradangan yang terjadi maka nyeri dan bengkak akan berkurang.

2. Hot Pack
Fisioterapis membalutkan hot pack basah ke badan pasien kemudian membalutnya lagi dengan beberapa lapis handuk dan meletakkannya ke daerah yang membutukan perawatan. Panas yang dihasilkan alat tersebut bermanfaat yang penting untuk merelaksasikan otot yang kaku yang menimbulkan rasa nyeri sehingga jaringan otot tersebut menjadi rilek. Hot pack ini dapat menurunkan nyeri yang disebabkan oleh ketegangan atau kekakuan otot diakibatkan karena vasodilatasi atau pelebaran pada pembuluh darah vena sehingga meningkatkan sirkulasi darah.

 3. TENS
TENS adalah singkatan dari Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, sering dioperasikan menggunakan transmisi listrik dan bermanfaat menurunkan nyeri. Dilengkapi dengan elektroda untuk menyalurkan arus listrik yang diletakkan pada daerah yang mengalami nyeri. Rasa geli sangat terasa dibawah kulit dan otot yang diaplikasikan elektroda tersebut. Sinyal dari TENS ini berfungsi untuk menggangu sinyal nyeri yang mempengaruhi syaraf-syaraf dan memutus sinyal nyeri tersebut sehingga pasien merasakan nyerinya berkurang.


4. Electrical Stimulation
Hampir sama seperti TENS, alat ini juga menggunakan media arus listrik yang menyebabkan satu atau kelompok otot tertentu berkontraksi. Elektroda yang dimiliki alat ini diletakkan pada beberapa titik dikulit tertentu yang akan mempengaruhi serabut otot untuk berkontraksi agar dapat meningkatkan kekuatan otot. Selama proses penguatan otot ini terjadi sebuah kontraksi pada otot yang meningkatkan asupan darah ke daerah yang diberikan arus sehingga meningkatkan proses penyembuhan.

dan masih ada alat-alat fisioterapi yang lainnya.




Macam-Macam penyakit yang dapat ditangani oleh Fisioterapis :


Fisioterapi menggunakan apa yang disebut dengan non-invasive dan non-medical tool untuk membantu meningkatkan fungsi tubuh secara maksimal. Memfokuskan diri pada penanganan nyeri, mempercepat efek penyembuhan, mengembalikan fungsi dan gerakan tubuh, upaya fasilitasi dan adaptasi yang dihubungkan dengan cidera pada tubuh. Seorang fisioterapis juga memfokuskan dirinya pada ergonomis atau latihan olah tubuh mekanik, fitness dan kebugaran. Dengan hal itu fisioterapi banyak berperan dalam dalam menangani kondisi atau kasus penyakit antara lain sebagai berikut:


  • Gangguan pada otot-otot pada tengkuk, tangan dan sebagainya yang berupa rasa nyeri, pegal, kaku, maupun linu.
  • Kelumpuhan otot atau berkurangnya fungsi otot akibat gangguan syaraf seperti pada penyakit stroke dan penuaan.
  • Gangguan keseimbangan dan keterbatasan gerak yang mungkin bisa diakibatkan oleh terganggunya otot anggota gerak karena kecelakaan.
  • Memulihkan kondisi tubuh pasca operasi seperti rasa nyeri pada daerah dioperasi maupun gangguan gerak fungsi sendi di sekitar daerah yang dioperasi.
  • Cidera akibat kerja yang berakibat pada fisik seperti atlit olah raga yang biasanya terkena patah tulang, dan lainnya.
  • Membantu proses sebelum dan pasca persalinan seperti senam hamil, senam nifas dan juga dapat memperlancar proses kelahiran.
  • Permasalahan dan gangguan fungsi jantung seperti dekom jantung koroner, AMI atau jantung kurang pasokan darah, maupun pasca operasi jantung.
  • Permasalahan dan gangguan pada fungsi pernafasan seperti sesak nafas yang diakibatkan oleh penyakit asma dan bronchitis.
  • Meningkatkan kebugaran tubuh dan keindahan tubuh untuk beraktifitas yang memerlukan kondisi tubuh yang fit seperti senam untuk menurunkan berat badan/kegemukan (senam, aerobic, fitness) dan lainnya.
  • Permasalahan dalam tumbuh kembang anak seperti cacat fisik, gangguan sistem motorik, cerebal palsy, spina bifida dan lain sebagainya.

Apa itu Fisioterapi?


Menurut Departemen Kesehatan Indonesia Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerakan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak serta komunikasi. Fisioterapi bisa juga diartikan sebagai metode kesehatan untuk mengobati penyakit atau gangguan kesehatan dengan menggunakan khasiat tenaga alam seperti: air, panas, dingin, listrik, sinar, suara, dan beberapa latihan gerak badan. Secara global dapat juga didefinisikan sebagai profesi kesehatan yang memberikan penilaian dan perawatan bagi individu maupun kelompok untuk mengembangkan, memulihkan gerak fungsi tubuh. Hal ini termasuk memberikan pengobatan dalam keadaan di mana fungsi gerakan tubuh yang terancam oleh penuaan, cedera, penyakit ataupun faktor lingkungan.

Fisioterapi atau Terapi fisik (atau dalam bahasa inggris physiotherapy atau physical theraphy) ini berkaitan dengan mengidentifikasi dan memaksimalkan kualitas hidup dan potensi gerakan dalam lingkup pencegahan, pengobatan atau intervensi, habilitasi dan rehabilitasi. Meliputi segi fisik, psikologis, emosional, dan kesejahteraan sosial yang secara langsung melibatkan interaksi antara seorang terapis atau fisioterapis, pasien / klien, keluarga, para profesional kesehatan, dan juga masyarakat dalam proses di mana melakukan proses mengevaluasi gerakan yang potensial dan telah disepakati secara objektif, menggunakan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk melakukan terapi tersebut yang secara langsung dilakukan oleh seorang ahli terapi fisik (PT) atau asisten terapi (PTA).

SEJARAH FISIOTERAPI 






Profesi fisioterapis sebenarnya sudah ada sejak jaman Yunani kuno, dimana masih dikenalnya dunia para dewa mitologi. Seorang tokoh bernama Hippocrates dan Galenus dipercaya adalah seorang fisioterapis pertama yang dikenal didunia menggunakan terapi dengan cara pijatan, terapi manual dan teknik hidroterapi pada tahun 460 Sebelum Masehi.

Namun fisioterapi baru mulai dikenal pada tahun 1813 dimana pada saat itu  Per Henrik Ling yang dijuluki "Bapak Senam Swedia" mendirikan sebuah institut bernama Royal Central Institute of Gymnastics (RCIG) untuk massage, manipulation, dan exercise. Baru pada tahun 1887 institut tersebut telah teregistrasi pada Dewan kesehatan dan kesejahteraan Swedia. Dokumentasi awal mengenai praktek fisioterapi secara profesional pertama kali diperkenalkan pada tahun 1894 ketika itu empat perawat di inggris membentuk sebuah badan bernama Chartered Society of Physiotherapy. Disusul oleh negara-negara lain dengan mengadakan program pelatihan formal, seperti Sekolah Physiotherapy di Universitas Otago, Selandia Baru pada tahun 1913, dan di Reed College, Portland, Oregon. Amerika Serikat pada tahun 1914.

Penelitian fisioterapi sendiri pertama kali dipublikasikan di negara Amerika Serikat pada tahun 1921 dalam PT Review dimana pada tahun yang sama Mary McMilan mendirikan Physical Therapy Association atau Asosiasi Fisioterapi  yang sekarang disebut American Physical Therapy Association (APTA).


Penggambaran arti istilah Fisioterapi diseluruh dunia sangat beraneka ragam, masing-masing negara mencoba menggali jati diri profesi Fisioterapi menurut pemahaman masing-masing, sementara defenisi fisioterapi konvensional yang masih menganggap ilmu dan seni pengobatan dengan memakai sumber fisis sudah tidak relevan lagi.
Istilah Fisioterapi merupakan istilah asing yang telah di Indonesiakan bukan diterjemahkan aslinya dari kata Physiotheray atau beberapa negara menyebutnya Physical Therapy (negara-negara Amerika), Fisioterapi (Indonesia), Physiotherapy (negara Eropa), Fysiotherapie (Belanda) adalah istilah-istilah yang pada hakekatnya sama mempunyai nilai-nilai, konsep, paradigma yang bersifat universal.
Untuk menjaga kesamaan tersebut, Indonesia tidak menterjemahkan istilah tersebut menjadi terapi fisik, bahkan di Malaysia yang tadinya disebut “Juru Pulih Anggota” telah kembali kepada istilah Physiotherapy, demikian pula orang yang telah berhak menjalankan pekerjaan Fisioterapi disebut Fisioterapis-Physiotherapist- Phisical Therapist- Fysiotherapuet.
Profesi Fisioterapi telah berkembang demikian pesat di dunia, bahkan Fisioterapi merupakan salah satu dari 10 besar profesi yang berkembang di Amerika dalam dekade ini , setelah para pakar Fisioterapi dunia menggali jati diri Fisioterapi, penggalian jati diri ini menjadi konsep Fisioterapi baik apa itu Fisioterapi, apa Fisioterapis, bagaimana pola pelayanannya, pola pendidikan serta bagaimana otonomi Fisioterapi sebagai suatu profesi.
Karena perkembangan yang begitu cepat tersebut baik dalam perkembangan pelayanan maupun dalam keilmuannya serta perkembangan tuntutan masyarakat, ekonomi dan efisiensi dan lain sebagainya, setiap mencoba mencari jadi diri yang tepat memungkinkan untuk berkembang sesuai dengan kaidah-kaidah jati diri profesi fisioterapi . Indonesia dalam kongres Nasional Ikatan Fisioterapi Indonesia VI di Solo tahun 1992 menyepakati suatu paradigma baru Fisioterapi yang dibangun dari falsafah-falsafah yang diyakini kebenaranya.
Beberapa pakar dunia mencoba membuat defenisi profesi fisioterapi yang pendekatan sistematis baik menurut teori kajian falsafat ilmu maupun melihat dari perkembangan tuntutan dan kebutuhan masyarakat masing-masing negara. Keanekaragaman penggambaran fisioterapi ini merupakan issue yang mengemuka dalam kongres/ general assembly WCPT XII tahun 1991 di london yang kemudian membuat kelompok kerja untuk menyusun Draft Description Of Phisical Therapy.
Demikian pula negara-negara lain, masing-masing mencoba merumuskan defenisi Fisioterapi yang akhirnya sidang kongres Fisioterapi se dunia (Word Confederation For Phisical Therapy) XII di Washinton D.C Juni 1995 memutuskan jati diri Fisioterapi yang berlaku di seluruh Dunia. Bahkan keputusan-keputusan tersebut disertai suatu deklarasi yang berisikan prinsip-prinsip fisioterapi serta pernyataan posisi (Declaration of Principle and Position Statement yang memungkinkan Fisioterapi berkembang secara cepat di seluruh Dunia.
Pada sidang WCPT di Yokohama (may 1999) diadakan perubahan tentang penggambaran Fisioterapi dimana penggambarannya bukan saja dibuat sekedar defenisi akan tetapi lebih menjurus kepada kajian filsafat sehingga nampak lebih jelas. Sejarah perkembangan ini dapat dirinci sebagai berikut :
a.  Prinsif Fisioterapi (rubbing) telah menjadi bagian penyembuhan sejak sejarah dituliskan.
b. 3000 SM dipakai di Cina, Romawi Kono dll
c. 460 SM Hipocrates menyarankan pula
d. 1812 Peter Hendri ling – ilmiah pertama basis masage penyembuhan
e. Kadang disertai dengan menggerakkan anggota dengan gerakan khusus
f.  Homer memanfaatkan air
g. Teori atom oleh John dalton dan Listrik Thomas Alpha Edition akhir abad 18
h. Pengunaan teknologi modern merubah teknik modalitas Fisioterapi
i.  Fisioterapi masuk dalam jajaran penyembuhan formal
j.  Ilmu dan Seni penyembuhan dengan menggunakan “Phisical Agent”
k. Physio ? Physiologis
l.  Phisical ? If it is your physic
m. Masing-masing Negara mencari “Core”
n. Mencari bentuk paradigma Fisioterapi
o. 1991 WCPT membentuk Komite
p. 1995 WCPT Mendecrasikan Fisioterapi
q. 1999 WCPT Revisi